Minggu, 14 September 2014

Bank Mutiara Akan Dicaplok Perusahaan Jepang

Lembaga keuangan asal Jepang, J Trust Co Ltd sebagai calon pembeli PT Bank Mutiara Tbk. Perusahaan asing itu dipersyaratkan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebelum memfinalkan mencaplok bank yang sebelumnya bernama Bank Centuri itu. "J Trust ditetapkan sebagai kandidat untuk mengikuti fit and proper test di OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Sekretaris Perusahaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho kepada Kompas.com, Minggu (14/9/2014).  Samsu mengungkapkan, dalam proses penjualan Bank Mutiara, hanya ada 1 investor yang berhak mengikuti fit and proper test. Berakhirnya proses penjualan Bank Mutiara tergantung kepada hasil fit and proper test tersebut. "Selesainya proses akan tergantung dari fit and proper test. Hal-hal lain sesuai kesepakatan akan kami informasikan kemudian. Hasil fit and proper test tergantung OJK," ujar Samsu. Lebih lanjut, Samsu menjelaskan, pihaknya belum dapat memutuskan kapan pengumuman resmi pemenang pembelian Bank Mutiara. "Setelah semua selesai, baru bisa dinyatakan sebagai pemilik Bank Mutiara," kata dia. Mengutip Reuters, pihak J Trust menyatakan telah mengajukan surat pernyataan minat atau letter of interest untuk membeli Bank Mutiara. Kemudian, J Trust dinyatakan terpilih sebagai investor yang lolos tahapan pembelian. J Trust juga mengungkapkan masih harus memperoleh persetujuan dari OJK sebagau regulator industri jasa keuangan di Indonesia untuk memiliki saham mayoritas Bank Mutiara. Sebelumnya, sejumlah investor telah menyatakan minatnya mencaplok Bank Mutiara. Salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Seiring dengan pengumuman ini, bank BUMN tersebut tak memiliki peluang mencaplok Bank Mutiara. 


Perusahaan investasi asal Jepang, J Trust Co., Ltd. secara resmi telah ditunjuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pemenang tender divestasi PT Bank Mutiara Tbk. Hal ini diungkapkan oleh J Trust dalam penyataan resmi yang diunggah di situs situsnya, Jt-corp.co.jpMenurut pernyataan tersebut, keikutsertaan J Trust Group dalam tender didorong oleh etos perusahaan yang secara terus menerus melakukan ekspansi dalam bisnis internasionalnya. Perusahaan ini menggunakan model bisnis dalam finansial ritel yang dirintisnya di Jepang. Sebelumnya, J Trust juga telah menandatangani aliansi strategis antara PT Bank Mayapada Tbk. dan J Trust Pte. Ltd, anak usaha J Trust di Singapura. Dikutip dari Businessweek.com, J Trust Co., Ltd. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang finansial, real estat, sistem teknologi informasi (TI) dan bisnis hiburan. Perusahaan ini menawarkan produk keuangan dan jasa, termasuk pembiayaan konsumen dan layanan penjamin kredit, kartu kredit, KPR, pinjaman tanpa agunan, dan pengumpulan pinjaman. "Perusahaan ini menyediakan rentang kebutuhan finansial bagi konsumen lokal, dan usaha kecil-menengah, rangkaian produk bagi konsumen, operator bisnis, perempuan, dan sebagainya. Perusahaan ini juga menyediakan rankaian produk investasi dan dukungan manajemen bagi perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi, termasuk bisnis finansial dan hiburan," ujar deskripsi BusinessweekHingga 31 Maret 2014, induk perusahaan J Trust telah membukukan laba bersih sebesar 11.145.000.000 yen (atau sekitar Rp 1,23 triliun dengan asumsi 1 yen = Rp 110,569). Perusahaan yang didirikan pada 18 Maret 1977 ini berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Sejak 16 Juli 2013, perusahaan tersebut secara resmi masuk Bursa Saham Tokyo seksi kedua.
Tampaknya, di lantai bursa pun perusahaan ini memang tidak bisa dianggap remeh. Dikutip dari Forbes, harga saham perusahaan pimpinan Nobuyoshi Fujisawa tersebut meroket 240 persen selama tahun lalu. Kenaikan ini merupakan efek "atas harapan pelonggaran moneter yang lebih dalam akan mengangkat pendapatan dan keuntungan perusahaan." Sumber:kompas